Sesaat setelah pesawat tinggal landas dari Bandara Soekarno-Hatta, saya teringat sesuatu yang tertinggal: bantal tiup. Saya punya dua buah, yang satu untuk penyangga leher, dan yang satu layaknya bantal biasa. Saya pikir akan sangat berguna jika saya membawanya, sekadar berjaga jika tidak mendapat bantal saat di pesawat, di kereta atau di bus nantinya.
Sesampainya di India, saya mendapati tempat tidur dengan bantal dan selimut tetapi tanpa guling. Kiranya akan sangat nyaman kalau ada guling tiup. Saya tinggal membawa guling tiup dan sarungnya, meniupnya atau menggemboskannya jika diperlukan. Praktis dan sangat membantu menghadirkan kenyamanan dalam tidur.
Bantal tiup memang ada, tetapi guling tiup saya belum pernah mendengarnya. Penasaran akan hal ini mendorong saya mencarinya di internet, barangkali ada yang menjual. Tetapi bukannya mendapat informasi lapak yang menjual guling tiup, saya justru mendapatkan informasi bahwa guling hanya ada di Indonesia, Belanda dan Jepang. Silakan cermati kutipan berikut:
"Manusia Indonesia hidup dengan getaran perasaan. Kamilah satu-satunya bangsa di dunia yang mempunyai sejenis bantal yang dipergunakan sekedar untuk dirangkul. Di setiap tempat tidur orang Indonesia terdapat sebuah bantal sebagai kalang hulu dan sebuah lagi bantal kecil berbentuk bulat panjang yang dinamai guling. Guling ini bagi kami gunanya hanya untuk dirangkul sepanjang malam."
Kalimat ini tercantum dalam Biografi Soekarno yang ditulis oleh seorang wartawan senior Amerika, Cindy Adams. Hal ini menyiratkan bahwa Soekarno ingin menjelaskan hakikat guling kepada Cindy Adams karena ia belum mengenalnya. Cerita lengkapnya silakan baca di situs berikut http://jakartaisme.blogspot.com
Saya belum mengkonfirmasi hal ini kepada teman-teman dari negara lain tentang fenomena guling ini apakah mereka mengenalnya atau tidak, akan tetapi mengingat globalisasi yang terjadi pada dasawarsa ini, barangkali kini setiap negara memilikinya, mungkin namanya saja yang berbeda. Hanya saja, di India ini saya tidak (belum) menemuinya. Atau mungkin India adalah pengecualian, saya tidak tahu. Anyway, bagi saya, tidur tanpa guling itu seperti makan tanpa kerupuk. he..he.Dan kalau guling tiup itu ada, saya akan beli dua.
sumber gambar: frizbaby.blogspot.com
coba cari di ACE mungkin ada :D
ReplyDelete