Jika kau tanya, kenapa aku memilihmu
Itu Karena Allah memberikan cinta yang ditujukan kepadamu
(Asma Nadia)
Aku sangat sadar, ada yang berbeda dalam kisah kita. Kita memang baru bertemu pagi itu, dan sejak itu pula peristiwa demi peristiwa terjadi laksana bola salju yang terus menggelinding, membesar dan berujung pada sebuah kata: pernikahan.
Kita memang baru sempat bersua, pagi itu. Ya, pagi itu. Tapi sesungguhnya kita sudah saling tahu, sebab hati kita telah bersatu, berpadu dan berhimpun, sebagaimana doa yang biasa kita panjatkan:
"Allahumma innaka ta'lamu anna hadzihi al-quluuba qadijtama'at 'alaa mahabbatika waltaqat 'alaa thaa'atika watawahhadat 'alaa da'watika wa ta'aahadat 'alaa nushrati syarii'atika fawassiq allahumma raabithhaa wa adim wuddahaa."
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan kecintaan hanya kepada-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru di jalan-Mu, dan berjanji setia untuk membela syari'at-Mu maka kuatkanlah ikatan pertaliannya Ya Allah, abadikan kasih sayangnya."
Kita memang baru berjumpa, sekali saja, tapi aku telah mengenalmu, lewat aksara, juga tutur yang kuterima, hingga akhirnya dapat kusimpulkan engkau pribadi yang seperti apa.
Kita memang baru bertemu, bertemu saat ta'aruf itu, tapi bukankah engkau juga aku telah meminta kepada Allah Rabbul Izzati, pasangan penyejuk jiwa, penentram hati, teman tempat berbagi suka dan duka. Ya, dan Allah telah memilihkan kita, menjawab setiap pinta kita lewat begitu banyak cara, kita telah menempuhnya lewat jalan yang panjang, yang tidak seketika, dan akhirnya konfirmasi itu kita terima lewat kemantapan hati yang mengemuka pasca istikharah kita. Maka aku rela, Allah memilihkanmu untukku, tidakkah juga engkau?
Ya, kita baru bertemu, dan pertemuan ini adalah pertemuan dalam cinta karena-nya, maka sungguh aku rela dijodohkan dengan engkau oleh Allah Lillahi Ta'ala.