Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak akan mampu menghitungnya”
(QS. Ibrahim: 34).
Alhamdulillah, malam ini aku sangat merasa perlu bersyukur. Bahkan wajib untuk bersyukur. Berbagai nikmat serasa berkumpul menjadi satu. Ya, sejak memutuskan untuk meminangmu 3 bulan lalu, nikmat demi nikmat datang silih berganti. Pada bulan yang sama dengan aku meminangmu, aku diangkat menjadi PNS.
Kemudian beberapa pekan menjelang saat akad kita, pihak kantor mengumumkan lowongan beasiswa S2. Meski melalui perjuangan yang cukup menyita pikiran, akhirnya aku dinyatakan lulus. Aku dapat beasiswa itu.
Dan kini, cuti yang sempat aku khawatirkan tersendat perizinannya itu akhirnya dikabulkan juga. Padahal sebelumnya sempat ada larangan cuti dan keputusan pembatalan semua cuti yang telah disetujui kecuali cuti hamil. Ya, aku sangat pantas dan wajib untuk bersyukur. Segala nikmat ini akan segera lengkap pula dengan kepulanganku ke Jogja, kemudian pula dengan kehadiranmu sebagai pendamping hidupku.
Maka Rabb, izinkanku berdoa:
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
“..Rabbi aw zi’niy an asykura ni’matakallatiy an’amta ‘alayya wa’alaa waalidayya wa an a’mala shaalihan tardhaahu wa adkhilniy birahmatika fiy ‘ibadikashshaalihiin..”
“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (Q.S. An-Naml : 19).
kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”