Semangat saling mengingatkan, semangat saling memperbaiki. Bukan saling menjatuhkan. Apalagi menyakiti. Maka apa yang kita sampaikan kepada seseorang hendaknya diniatkan hanya untuk menciptakan perubahan dalam dirinya. Tidak ada selera yang lain.Maka saling mengingatkan adalah sebuah usaha untuk menjangkau hati dan menyentuh jiwa.
Namun saling mengingatkan tentu bukanlah perkara mudah, yang bisa kita lakukan hanya berdasar selera kita saja, tanpa memedulikan isi hati, watak,karakter, dan pikiran manusia-manusia yang kita hadapi. Ini penting, karena niat yang baik tidak selalu bisa diterima secara baik, jika kita yang menjalankannya hanya tahu selera kita saja. Tapi buta atau tak mau tahutentang yang lain, dan tentang hakikat mengingatkan itu sendiri.
WIJHAT| Hasrat Komunikasi
RUHANIYAT| Jangan Takut Jika Harus Lewati Ujian
KEARIFAN| Komunitas Sindikat KUliner
JAULAT| Menelusuri Malam di Jakarta Historical Place
LIQOAT| Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie: Menata Ulang Konstitusi Indonesia
DZIKROYAT| Galuh Sukmara Hafeez: Aktivitas Pendidikan Bagi Tunarungu
Namun saling mengingatkan tentu bukanlah perkara mudah, yang bisa kita lakukan hanya berdasar selera kita saja, tanpa memedulikan isi hati, watak,karakter, dan pikiran manusia-manusia yang kita hadapi. Ini penting, karena niat yang baik tidak selalu bisa diterima secara baik, jika kita yang menjalankannya hanya tahu selera kita saja. Tapi buta atau tak mau tahutentang yang lain, dan tentang hakikat mengingatkan itu sendiri.
WIJHAT| Hasrat Komunikasi
RUHANIYAT| Jangan Takut Jika Harus Lewati Ujian
KEARIFAN| Komunitas Sindikat KUliner
JAULAT| Menelusuri Malam di Jakarta Historical Place
LIQOAT| Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie: Menata Ulang Konstitusi Indonesia
DZIKROYAT| Galuh Sukmara Hafeez: Aktivitas Pendidikan Bagi Tunarungu